Selamat Datang Di Mozaick Farm Dim's Fisheries

Sabtu, 19 Oktober 2013

Budidaya Ikan Hias : Guppy



BUDIDAYA IKAN GUPPY

Guppy awalnya hidup di rawa air payau. Ikan ini berkembang biak dengan cara
beranak sehingga pemijahannya tergolong mudah. Induk jantan mempunyai warna
yang cerah, tubuh yang ramping, sirip punggung yang lebih panjang, mempunyai
gondopodium (berupa tonjolan memanjang di belakang sirip perut) yang
merupakan modifikasi sirip anal berupa
sirip panjang. Untuk indukan betina mempunyai tubuh gemuk, warna yang kurang
cerah, sirip punggung kecil, sirip perut berupa sirip yang halus.
Selain warna, bentuk dasar ekor ikan guppy juga bervariasi. Guppy dibagi
berdasarkan bentuk ekornya yaitu wide tail (ekor lebar), sword tail (ekor panjang),
dan short tail (ekor pendek). Tiap varietas mempunyai 4
macam bentuk ekor. Varietas terbaru yaitu Ribbon/Swallow. Ini merupakan varietas
baru dari berbagai persilangan menyebabkan mutasi gen merupakan hasil dari
kawin silang dari berbagai jenis ikan ini.
Guppy berkembang biak dengan cara beranak. Anak guppy yang baru lahir sudah
langsung dapat berenang dengan baik. Hal ini terjadi karena proses pembuahan
guppy secara internal yaitu perkawinan terjadi pada saat organ gondopodium yang
terletak pada sirip anal dimasukkan ke dalam organ telur betina.
Guppy jantan yang akan mengejar betina siap kawin. Setiap kali perkawinan dapat
dijadikan 3 kali kelahiran. Waktu kelahiran berkisar 3 minggu dan seekor betina
dapat menghasilkan 60 ekor burayak.
Dengan memahami proses pembuahan sampai dengan kelahiran ikan guppy maka
perlu dipakai suatu metode agar perkawinan guppy dengan mudah dapat diatur
dan dikendalikan sesuai dengan keinginan kita. Kelemahan dari pembudidayaan
guppy adalah ketidaktelitian terutama yang menggunakan sistem kawin masal.
Teknik yang digunakan dalam menghasilkan strain guppy yang unggul dalam
dengan menghasilkan F4 atau biasa juga disebut dengan sistem line.
Untuk mencari guppy yang bagus biasanya dapat dicari dengan betina yang
mempunyai bentuk ekor yang bagus. Sedangkan untuk jantan biasanya dicari
warna yang paling cerah juga dominan. Untuk guppy Ribbon, betina Ribbon sangat
dominan, sedangkan untuk jantan tetap jantan normal, sehingga untuk
mendapatkan guppy Ribbon jantan yang bagus masih diperlukan
jantan normal. Sehingga untuk guppy ini bisa dijual per trio.
Cara Mengatasi Penyakit
PENYAKIT yang umum menimpa guppy adalah jamur. Perlu dipahami jamur tumbuh
page 1 /dengan cara yang berbeda dari bakteri. Jamur tumbuh dengan spora dan selalu
tumbuh dengan kondisi tertentu. Mereka berkembang mempunyai siklus tertentu
berupa spora
kemudian berubah menjadi organisme yang disebut miselium.
Jamur ini dapat berkembang biak sangat cepat, berbentuk seperti benang/ulir dan
membentuk jaringan-jaringan seperti lapisan yang tipis. Sedangkan bakteri yang
biasa menyerang guppy adalah mycobacterium piscium, juga beberapa penyebab
lainnya.
Perlu diperhatikan untuk melakukan pengobatan secara efektif harus melakukan
diagnosa yang akurat, sehingga dapat mengatasi penyakit yang timbul. Penyakit
yang umum menyerang ikan guppy adalah :
a. Saprolegnia.
Ciri-ciri ikan yang terserang adalah bercak-bercak putih pada kulit ikan.
Perawatannya teteskan alkohol metapen dalam
tempat sebanyak 2 tetes dalam satu galon air/4 1,12) liter air. Langkah selanjutnya
berikan garam dan biarkan beberapa saat.
Berikan hydrogen peroksida untuk membunuh bakteri yang melekat pada jaring
ikan selama 15 sampai 30 detik. Atau bisa juga digunakan malachite green atau
methyline blue atau acriflavin sebagai disinfektan. Cara perawatan ikan yang
terkena infeksi bakteri sebaiknya diberi tambahan ruang sebelum mengobati.
b. Penyakit Bengkak atau Bloat
Ikan tampak gelisah, badan tampak lebih besar karena kembung. Ini disebabkan
karena peradangan usus ikan. Isolasi ikan yang terkena, lalu masukkan ke dalam
satu galon air yang telah dibubuhi 2 sendok penuh garam Inggris. Biarkan selama 4
atau 6 jam, kemudian tambahkan air selama 12 jam. Setelah sembuh dapat
dikembalikan ke tempat asal.
c. Jamur Mulut
Ciri ikan yang terkena jamur mulut mudah dilihat dari warna putih yang terletak di
depan mulutnya. Jamur putih tersebut
merupakan koloni sangat besar yang menempel pada mulut ikan, sehingga
menutup mulut ikan sampai tidak bisa bernapas dan makan dapat menyebabkan
ikan mati. Pengobatan menggunakan aureomycin 25 mg untuk 1 galon air
tambahkan 1 tetes obat merah dan metopen 2 tetes.
d. Penyakit Insang
Ciri ikan yang terkena peradangan insang biasanya disebabkan oleh organisme
virus. Ciri pada penyakit ini insang membuka, malas makan dan selalu di atas
permukaan air. Penyakit ini disebabkan oleh beberapa bakteri dan jamur dan paling
sulit untuk diatasi.
Ciri ikan ini jika mati insangnya tampak memerah dan membusuk lebih cepat dari
badannya. Beberapa cara yang sudah berhasil dilakukan adalah dengan
memberikan metapen mercurochrome direndam beberapa saat secara bersamaan
kemudian lakukan perawatan dengan menggunakan air garam dan memberikan
tempat yang lebih besar dan luas.
e. Penyakit Kembung
Ciri-ciri ikan yang terkena peradangan perut antara lain ikan tampak sulit berenang
ke dasar. Cara mengatasinya berikan 1 sendok teh garam Inggris tiap 1/2 liter air,dan rendam ikan selama 3 sampai 4 jam, kemudian pindahkan ikan ke dalam
tempat yang ketinggian airnya 3 kali tinggi badan ikan. Masih ada beberapa
penyakit yang sudah umum diketahui, misalnya kutu atau jarum.
Seperti halnya dengan ikan cupang, ikan gapi yang banyak diminati dan harganya lebih mahal adalah ikan jantannya, karena memiliki warna dan sirip yang panjang dan bervariasi. Kenyataan tersebut membuat petani lebih senang memelihara ikan gapi jantan karena akan lebih menguntungkan dari segi ekonomi. Di pasaran, terdapat beberapa strain gapi dengan warna dan sirip yang berbeda-beda.
Perbedaan harga antara ikan gapi jantan dan betina tersebut menuntut adanya usaha yang bisa dilakukan untuk menghasilkan ikan jantan yang banyak atau semuanya. Cara yang biasa dilakukan akan di jelaskan lebih lanjut.
3.3.1 Deskripsi Ikan Gapi
Ikan gapi memiliki nilai ekonomis tinggi karena variasi warna yang dimilikinya menarik dan bentuk sirip yang beragam, pemeliharaan dan pemijahan mudah, serta tidak terlalu berpengaruh pada perubahan temperatur dan kualitar air lainnya. Saat ini terdapat sekitar 30 jenis ikan gapi berdasarkan pola warna dan   bentuk siripnya, yang sebagian besar merupakan komoditi ekspor.
Dari penampakan morfologis, ikan gapi jantan memiliki bentuk dan corak warna tubuh lebih menarik dan cemerlang daripada ikan betinanya. Ikan gapi memiliki kemampuan berkembang biak yang cepat sehingga harus segera dipisahkan agar tidak terjadi perkawinan pada usia muda yang dapat menurunkan kualitas dan kuantitas anak yang dihasilkan.
Ikan gapi bersifat ovovivipar, yaitu pembuahan terjadi di dalam tubuh, embrio disimpan dan terus berkembang dalam tubuh induk, akan dilahirkan sebagai anak setelah kurang lebih 20 hari masa kehamilan. Ikan betina mampu menyimpan sperma dalam tubuhnya sehingga dari satu kali perkawinan dapat melahirkan sampai tiga kali dengan jarak waktu antar kehamilan 7-43 hari, dengan selang waktu antara melahirkan anak dengan pemisahan induk betina dari jantannya berkisar 16-35 hari.
3.3.2 Pemeliharaan Induk
Calon induk ikan gapi dapat diperoleh setelah ikan berumur 4 bulan. Untuk menyetarakan perkawinan masa pemeliharaan induk dilakukan di wadah terpisah. Makanan yang diberikan berupa larva Chironomus (chu merah) dan Daphnia (kutu air), yang diberikan dua kali sehari. Pergantian air dilakukan 2-3 hari sekali sebanyak 20-30% volume wadah pemeliharaan.
3.3.3 Pemijahan
Ikan gapi dapat dikawinkan baik secara berpasangan maupun secara massal dengan perbandingan antara induk jantan dan betina 1:1. karena perkawinan ikan gapi secara massal belum tentu terjadi semua pada hari pertama setelah dicampurkan, maka biasanya lama pencampuran 4-7 hari. Pada umumnya selama waktu tersebut ikan gapi sudah kawin sehingga ikan betina dapat dipisahkan dari induk jantannya agar tidak terganggu oleh induk jantan. Induk betina yang sudah kawin tersebut dipelihara diwadah akuarium berukuran  cm atau di bak yang diberi aerasi.
Setelah dua minggu dari waktu pemisahan induk, sudah dapat diketahui induk betina yang hamil dengan cara melihat adanya daerah gelap pada bagian belakang sirip anal dan perutnya sedikit membengkak. Induk ikan yang tidak hamil diambil dan dimasukkan kedalam wadah pemeliharaan induk, sementara induk yang hamil dibiarkan disatukan atau disatukan ke wadah yang lain.
3.3.4 Pemeliharaan dan Pendederan Anak Gapi
Jumlah anak gapi dari setiap kelahiran berkisar antara 50-200 ekor dengan perbandingan jenis kelamin sekitar 1:1. Anak ikan gapi yang lahir dipisah dari induk agar tidak terjadi persaingan dalam mendapatkan makanan. Selain itu, agar induk tersebut mendapatkan makanan yang cukup sehingga kehamilan keduanya dapat menghasilkan anak dengan jumlah yang maksimal.
Anak ikan yang baru lahir belum membutuhkan makanan. Setelah berumur satu hari, anak ikan diberi makan naupli Artemia atau kutu air yang kecil. Pemeliharaan anak ikan gapi sebaiknya di ruangan yang bisa terkena sinar matahari agar warnanya cemerlang. Wadah pemeliharaan anak ikan dapat berupa bak beton atau bak plastik yang cukup luas yang dilengkapi dengan sistem aerasi. Pergantian air dilakukan setiap dua hari sekali sebanyak 20-30% volume wadah pemeliharaan.
Seleksi jenis kelamin dapat dilakukan setelah anak ikan gapi berumur satu bulan dengan cara melihat ciri kelamin sekundernya seperti sirip ekor lebih panjang, warna lebih bagus dan sirip anal yang runcing. Sebagian besar anak ikan betina yang dihasilkan bisa dijual atau dibuang dan sisanya dapat dipelihara lebih lanjut untuk dijadikan calon induk.
3.3.5 Cara Menghasilkan Anak Gapi Semua Jantan
Tehnik yang bisa digunakan untuk menghasilkan semua ikan gapi jantan adalah dengan mengarahkan diferensiasi kelaminnya menggunakan hormon jantan (androgen) seperti 17a-methyltestosteron. Karena ikan gapi ini melahirkan anak dan diferensiasi kelaminnya terjadi pada saat masih didalam perut induknya, maka pemberian hormon yang dilakukan pada saat induk hamil. Dosis hormon yang diberikan adalah 2 mg/l air perendaman dengan lama perendaman 24 jam. Cara pembuatan larutan hormon sama seperti pembuatan larutan hormon pada ikan cupang, yaitu hormon dilarutkan terlebih dahulu dengan alkohol 70% dan selanjutnya dicampurkan dengan air yang akan dipakai merendam. Pada setiap satu liter air yang sudah diberi hormon dapat merendam 3 ekor induk yang sudah hamil, baik pada hamil pertama maupun pada hamil kedua. Perendaman pada saat hamil pertama dilakukan setelah 14 hari dari waktu pemisahan antara induk jantan dan betina, sedangkan perendaman hamil kedua dilakukan setelah 14 hari dari waktu melahirkan pertama. Selama kegiatan perendaman, kedalam air perendaman ikan tetap diberi aerasi.  Jumlah anak yang dihasilkan dari perlakuan tidak berbeda atau sama dengan ikan yang tidak diberi hormon, dan anak yang dihasilkan dapat semua jantan (100%).

Budidaya Ikan Guppy

Untuk membudidayakan ikan hias guppy tidak terlalu sulit, karena pada dasarnya ikan guppy dapat hidup di berbagai jenis kondisi air, namun untuk mendapatkan hasil dan kwalitas ikan guppy yang baik kita mesti memperhatikan beberapa faktor, diantaranya kondisi air, jenis makanan serta kepadatan ikan.
Sarana untuk membudidayakan ikan guppy dapat dilakukan di dalam kolam bak semen, kolam terpal, bisa juga memakai wadah wadah tertentu seperti Drum kaleng,drum plastik, atau bisa juga memakai bak dan ember plastik.
Ikan Guppy tidak membutuhkan kolam yang terlalu dalam karna pada dasarnya ikan guppy  hidupnya di permukaan air, ketinggian air cukup 40cm dari dasar kolam, namun harus diperhatikan kepadatan ikan, jangan sampai terlalu padat, kondisi idealnya satu liter air untuk lima ekor ikan. Untuk penggantian air cukup satu minggu sekali diganti, namun tidak perlu semuanya cukup setengahnya saja yang diganti, usahakan air yang dibuang adalah air yang didasar kolam dengan asumsi kotoran ikan dan sisa makanan dapat ikut terbuang sehingga kondisi kolam jadi bersih dan air pengganti adalah air yang sudah tua atau air yang sudah diendapkan  minimal sehari semalam.
Untuk menjaga kestabilan PH air di dalam kolam sebaiknya dikasih tumbuhan air, bisa eceng gondok, teratai air atau sejenisnya, sedangkan akar tumbuhan tersebut dapat berfungsi sebagai tempat persembunyian anakan guppy agar tidak di kanibal oleh guppy dewasa.
Sebaiknya Guppy pejantan dan Indukan betina dipisahkan dalam kolam tersendiri, disatukan dalam satu kolam pada saat perkawinan saja.

Pilih Indukan yang sehat, gerakan yang lincah, ukuran yang relatif besar dan usahakan ekor indukan yang berwarna dan sayap lebar. Untuk pejantan usahakan mengambil ikan guppy yang sejenis dengan jenis betina, dengan harapan menghasilkan burayak yang sejenis, sehingga menjaga Strain aslinya. Pilih Pejantan yang warna sayap ekornya cerah, geraknya juga lincah.
Setelah indukan dan pejantan dipilih masukan ke dalam kolam perkawinan, perbandingan antara pejantan dan betina 1 : 3, setelah indukan dibuahi biasanya perut mulai buncit, usahakan agar indukan yang telah hamil di pisahkan tersendiri ke kolam khusus persalinan atau bisa juga menggunakan wadah wadah kecil khusus untuk persalinan indukan.
Beri makan yang cukup Indukan yang telah dibuahi sehari tiga kali pagi, siang dan sore hari.
Indukan Guppy siap melahirkan bila perut sudah membesar, gerakan sudah lambat dan ada tanda seperti titik hitam pada kelaminnya, terkadang calon burayak tampak jelas di dalam perut indukan.
Setelah burayak lahir dan sudah terlihat mulai berenang sebaiknya di pisahkan dalam kolam tersendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar